Air Terjun Melanggar

Lokasi wisata ini terletak di Desa Merayuh, Kecamatan Air Besar. Air terjun ini bersal dari sungai Landak yang patah akibat alam. Secara alami, bebatuan yang ada di sungai ini terjadi pergeseran. Kemudian lama kelamaan menjadi bergeser terus sehingga terjadilah air terjun ini. Tinggi air terjun ini bisa mencapai sekitar 60 meter dengan lebar lebih dari 60 meter.
Air Terjun Rombo Katio

Lokasi wisata Landak ini dekat dengan pusat kota, yakni Ngabang. Anda hanya butuh 15 menit untuk bisa sampai ke lokasi. Selain menggunakan kendaraan pribadi, Anda juga bisa naik ojek atau naik kendaraan umum lainnya. Lokasinya yang sangat dekat dengan kota tidak menjadikan tempat wisata ini panas dan padat. Justru di tempat ini Anda dapat menyaksikan keindahan alam yang elok dan memesona.
Gua Tangando

Terletak di Desa Engkangin, Kecamatan Air Besar. Destinasi wisata yang satu memiliki keunikan yang jarang ditemui pada berbagai gua pada umumnya. Pasalnya, gua ini memiliki pintu vertikal dan ada air terjunnya. Sungguh, pemadangan yang sangat langka. Untuk dapat masuk ke lokasi wisata ini Anda harus menggunakan tali panjang yang diikat seperti layaknya rafling. Untuk itu sebaiknya Anda mengajak pemandu wisata agar tetap bisa menikmati gua yang indah ini tanpa takut tersesat atau tidak bisa kembali lagi.
Bukit Terinting

Bagi Anda yang suka naik gunung, destinasi wisata Bukit Terinting akan sangat cocok menjadi salah satu tujuan pendakian. Berada pada ketinggian 500 mdpl, Anda akan disuguhkan dengan udara dingin dan pemandangan yang begitu luar biasa. Tidak ketinggalan suara aneka satwa liar akan terdengar merdu dan menenangkan.
Bukit Batu Pakumbang

Terletak di Desa Pakumbang, Kecamatan Sompak. Lokasi wisata yang satu ini sangat cocok dijadikan area panjat tebing. Konturnya yang sangat terjal dan tingkat kesulitan yang cukup sulit akan memicu kecepatan adrenalin Anda. Memiliki pohon yang begitu lebat, besar dan kuat. Pada saat hujan tentu lokasi bukit ini akan terasa lebih licin dan agak susah untuk melakukan pendakian.
Riam Angan Tembawang

Pesona alam Kalimantan memang tidak pernah ada habisnya. Banyak destinasi wisata alam yang masih sangat asri dan alami, salah satunya dengan Riam Angan Tembawang ini. Lokasi wisata ini adalah sebuah sungai besar yang terletak di Desa Angan Tembawang, Kecamatan Jelimpo.
Makam Juang Mandor

Sebuah saksi sejarah yang menggambarkan kekejaman Jepang pada masa penjajahan. Terletak di Desa Simpang Kasturi, Kecamatan Mandor. Lokasi wisata ini memberikan kenangan sekaligus pelajaran yang sangat berharga. Menurut sejarah, dahulu masayarkat kota ini dibantai secara kejam dengan menghabisi lebih dari 20.000 jiwa. Jepang ingin mendidik anak usia 12 tahun kebawah dengan pendidikan ala Jepang sehingga sisanya harus mati agar tidak menghalangi. Bagi Jepang, usia dibawah 12 tahun masih mudah diberikan pendidikan dengan cara apapun.
Rumah Betang Saham

Destinasi wisata yang satu ini menawarkan adat dan budaya Kota Landak yang masih terpelihara hingga sekarang. Rumah Betang Saham ini dibangun pada tahun 1875 menggunakan kayu ulin dan kayu belian. Rumah adat Suku Dayak Kanayan ini dihuni oleh ratusan keluarga hingga sekarang. Meski sudah berusia lebih dari 100 tahun namun bangunan ini masih kokoh dan kuat melindungi para penghuninya dari panas dan hujan.
Masjid Jami Keraton Ismahayana

Cerita sejarah di Kota Landak ini masih sangat banyak dan beragam. Salah satunya Masjid Jami Keraton Ismahayana ini memiliki kharisma dan keindahan Kerajaan Landak. Pada tahun 1859-1899 Raja Landak ke-21 yakni Abdul Azis Kusuma Akamuddin memindahkan masjid dekat dengan Keraton Ismahayana. Hingga sekarang masjid ini masih sangat cantik dan cukup terawat dengan baik. Meski sudah mengalami beberapa kali pemugaran namun seni dan arsiteknya tidak berubah. Masyarakat setempat merawat masjid ini dengan sangat baik. Di sekitar masjid juga terdapat beberapa benda peninggalan Kerajaan Landak yang masih terawat.
Makam Raja Landak

Destinasi wisata yang satu ini terletak di Desa Mungguk, Kecamatan Ngabang. Lokasi wisata yang satu ini memiliki cerita sejarah yang sangat panjang. Dahulu, kerajaan Landak berdiri tahun 1292 dengan menganut agama Hindu. Gelar raja pada masa tersebut disebut dengan Ratu Sang Nata Pulang Pali. Selama 7 keturunan berlalu barulah pada tahun 1472 hingga Indonesia merdeka berubah menjadi kerajaan Islam. Untuk itu sebutan raja berubah menjadi Raden.